11 September 2011

Barat Tetaplah Barat

Presiden AS Barack Obama di depan parlemen Inggris mengatakan ditengah munculnya kekuatan-kekuatan baru, kepemimpinan Barat justru semakin terasa diperlukan. Ia mengatakan pengaruh Amerika, Inggris dan sekutu tetap tak tergantikan. Tentu kepemimpinan Barat harus menyesuaikan diri seiring waktu untuk mencerminkan tantangan ekonomi dan keamanan, demikian tambahnya.


Kita hanya bisa menduga-duga siapa yang disebut sebagai kekuatan-kekuatan baru itu. Kemungkinan kekuatan baru itu adalah negara-negara kekuatan ekonomi baru seperti Cina, Brasil, India atau Rusia dan beberapa negara lain yang membentuk persekutuan dengan mereka.
Tetapi bagi saya yang lebih menarik tentu saja adalah bahwa dari pidato itu bisa ditarik kesimpulan akan sebuah peringatan agar para pemimpin negara-negara Barat melakukan konsolidasi kekuatan seiring munculnya kekuatan baru itu. Agar pemimpin negara-negara Barat menjaga status quo. Barat adalah pemegang hegemoni tunggal dunia dan seharusnya begitu dan tak hendak itu dilepaskan.

Sejarah Barat

Kalau kita mundur kira-kira seratus tahun kebelakang, di pergantian abad 19 ke 20 hingga ke seperempat awal abad 20, ketika istilah Barat sebagai sebuah entitas politik, budaya, idiologi untuk pertama kalinya muncul; ada beberapa situasi yang mirip.
Istilah Barat muncul sebagai reaksi negara-negara Eropa Barat ketika terjadi pertarungan ide akan bagaimana sebuah negara sebaiknya diperintah setelah terjadi revolusi Rusia 1917 yang ada di timur mereka. Bukan sekadar pertarungan ide politik, tetapi juga ide sastra, filsafat, dan spiritualitas dari Rusia dan juga negara-negara Timur dianggap meracuni kemurnian Barat. Lebih parah lagi semua ide yang ''non-Barat'' dianggap inferior dan harus dicerahkan (untuk meneruskan ide pencerahan yang berujung pada penjajahan wilayah lain di dunia oleh Eropa Barat).
Pada saat yang bersamaan Eropa Barat yang rata-rata penjajah mencoba melakukan konsolidasi bersama setelah muncul gelombang anti kolonialisme menyebar di negara jajahan, yang kebanyakan juga terletak di Timur.


Karenanya sebetulnya istilah Barat adalah propaganda negara-negara Eropa Barat saat itu untuk secara sadar mengelompokkan diri dalam kesatuan, memisahkan diri antara mereka dan kita. Eropa Barat saat itu memerlukan sebuah demarkasi geografis, bahkan kalau itu imajiner sifatnya, untuk menunjukkan batas wilayah dimana identitas, budaya, cara berfikir maupun pilihan politik mereka berbeda dengan yang lain.
Bukan berarti di dalam tubuh mereka sendiri tidak ada perbedaan, tetapi demi kepentingan yang lebih luas mereka memaksakan diri untuk seolah menjadi satu kesatuan. Dengan cara itu, demikian perhitungan mereka, hegemoni bisa dipertahankan.

Barat tetap Barat

Sebagai istilah Barat kemudian perlahan-lahan lepas dari tangan kalangan akademis ke kalangan politisi dan masuk menjadi bahasa populer menggantikan istilah Eropa Barat hingga sekarang ini. Batas geografis imajiner menjadi tidak relevan dengan Amerika masuk dan bahkan menjadi pemimpin Barat.

Lawan mereka bukan lagi Timur, tetapi segala sesuatu yang bisa dibayangkan bukan Barat. Bisa selatan, kiri, kanan, utara, teroris, revolusioner, konservatif atau apa saja. Pada realitanya sekarang ini, kalau barat sedang senang dan kepentingan mereka terjaga, mungkin kita akan juga disebut negara Barat, setidaknya sekutu Barat.
Setiap kali ada potensi ancaman, mereka akan menekankan perlunya konsolidasi dan menganggap ancaman terhadap kepentingan mereka adalah ancaman terhadap kepentingan ummat manusia. Kalau Barat sedang menekan atau mengancam kekuatan lain maka itu demi kemaslahatan ummat manusia.
Dan Pidato Obama memastikan persepsi itu. ''Barat'' yang sekarang masih sama dengan ''Barat'' ketika lahir.

Artikel oleh : Yusuf Arifin, 26 May 2011
Diambil dari Blog BBC Indonesia, Blog dari Londoon.

18 Juli 2011

Sihir TKW



Kisah penyiksaan TKW kembali marak, terakhir adalah kisah tragis Ruyati yang dihukum pancung. Gara gara ini pula banyak diplomat Indonesia yang dicaci maki masyarakat, kok bisa seorang warga negara indonesia raya tercinta ini manjalani proses hukum dengan tuntutan hukuman mati pula tanpa didampingi?, dugaan sesat saya mungkin karena pengadilan disana berbahasa arab jadi diplomat kita kurang paham

Oke, kita tidak bahas tentang kerja diplomat, tapi kali ini yang akan kita bahas adalah soal tuduhan sihir oleh majikan terhadap TKW yang bekerja sebagai PRT di Saudi Arabia. Orang arab dikenal anti dan alergi dengan sesuatu yang dianggap sihir, alasannya karena itu masuk dalam dosa besar. Tragisnya banyak majikan yang melaporkan PRT nya melakukan sihir sehingga TKW tersebut harus berurusan dengan polisi, ada yang dihukum penjara, bahkan ada yang sempat dituntut mati karena kasus sihir. Ketika ada sesuatu yang mencurigakan majikan dengan mudah menuduh pembantunya melakukan sihir. Padahal, tuduhannya sama sekali tidak berdasar atau bahkan karena kebodohan majikan sendiri.

saya ingat salah satu cerita majalah Kartini tahun 80an, seorang TKW menceritakan kisah nya kepada pembaca. Alkisah, seorang TKW dituduh sihir karena kerupuk. Setelah menikmati masa liburan di Indonesia, TKW tersebut kembali ke arab dengan membawa oleh oleh dari kampung, dan salah satunya adalah kerupuk. Kita tentu paham bahwa kerupuk akan mengembang ketika di goreng, namun tidak dengan si majikan bodoh itu. "Masya Allah, kamu sihir itu makanan jadi besar" kata majikan sambil kaget. Penjelasan TKW ini tak cukup meyakinkan majikan, dengan segera majikan melaporkan TKW tersebut ke polisi.

Akhirnya, TKW ini mempraktekkan bagaimana kerupuk bisa mengembang saat di goreng di hadapan petugas polisi setelah semalam dia di sel di kantor polisi. Walhasil polisi pun mafhum, beruntung dia dilepas, bahkan polisi ikut nyicip "kerufuk sihr" buatan indonesia.

Untung lah mak erot tak membuka cabang di arab, atau mereka juga akan dituntut di pengadilan dengan tuduhan "zakr sihr"

24 Mei 2011

BONEKA, RUMAH, PETA



Malam tadi purnama, awan jadi sintelban yang setia mengiringi. kesana kemari, awan tak tentu arah. Seperti gundah di tengah kilau semesta purnama. Awan bak hati, juga kesana kemari hingga tumpah ke bumi. Seperti gasing yang berputar untuk menunggu saat berhenti, seperti hari yang menunggu tua. Demikian hati tetap pada satu tujuan, untuk kemudian berhenti. Stop. Tak bergerak lagi.

Saya berjalan dan singgah, bukan. Saya ingin menetap, kawan. Kawan perempuan. Untuk kedepan saya akan menetap dihati anda, seperti cerita kapal – kapalan saya, seperti cerita novel yang anda baca. saya tidak hendak berkawan, saya ingin taut anda.

Saya punya segenggam tanah liat. Ayo, kita bentuk ini jadi keramik. atau boneka. Kita beri dia mata, hidung yang besar, seperti hidungku, telinga, bibir, alis, dan tentu, lesung pipi. Kita beri dia peta agar dia bisa jalan nanti, dan kita buatkan dia rumah, agar tak kehujanan kelak. Tak ada cinta abadi, karena kita akan mati. Tapi, terimalah ini, boneka, peta dan rumah yang kita buat. Kita simpan saja cinta saya dan anda disana. Saya jamin, dia aman.

18 Mei 2011

Persiraja Dalam Catatan

Dua gol Bustaman pada menit 55 dan 81, serta sebiji gol dari Rustam Syafari pada menit 45 menasbihkan Persiraja sebagai juara Divisi Utama Perserikatan 1989/1980. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 31 Agustus 1980 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu Persiraja sukses mengkandaskan Persipura Jayapura dengan skor 3 – 1, setelah lebih dahulu tertinggal 0 – 1 lewat gol yang diciptakan Leo Kapisa di menit 15, 30 menit kemudian Persiraja berhasil menyamakan kedudukan 1 – 1 hingga akhirnya unggul 3 - 1.

Itulah moment paling bersejarah dalam retas karier Persiraja sejak didirikan tahun 1953. Setelah tahun 1980 hingga kini tak ada lagi catatan yang membanggakan dari prestasi tim lantak laju dalam arungan kompetisi nasional di Indonesia.

Dalam catatan sejarah setelah menjuarai kompetisi di tahun 80, Persiraja sebenarnya mempunyai catatan prestasi yang tidak terlalu jelek walaupun tak juga bisa dikata bagus. Pada tahun 1986/1987 Persiraja bahkan turun kasta ke divisi satu setelah sebelumnya menempati posisi enam sebagai juru kunci grup barat.

Baru pada tahun 1992 Persiraja kembali promosi ke Divisi Utama setelah melalui babak 6 besar divisi satu di stadion Mandala Krida Yogjakarta. Bahkan saat itu Persiraja menyabet juara tiga setelah mengalahkan PSIR Rembang 2 – 1, salah satunya lewat gol yang diciptakan Dahlan Jalil.

Catatan lain terjadi Pada 1994, saat Persiraja berada posisi empat klasemen wilayah barat, yang mengantarkan persiraja berlaga di 8 besar yang diadakan di stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun sayang penampilan Persiraja yang tergabung dalam grup K justru mengecewakan, dihajar Persib dan PSIR dengan skor sama 4 – 1 serta bermain imbang dengan PSM Makassar membuat Abdul Gamal dkk harus membuang mimpi masuk semifinal, Persiraja terjebak di dasar klasemen.
Persib yang saat itu diperkuat bintang Sutiono, Yusuf Bakhtiar dan Kekey Zakaria serta bintang timnas Robby Darwis memastikan diri sebagai juara setelah di final mengalahkan PSM 2 – 1 lewat gol Sutiono dan Yudi Guntara.

Di tahun berikutnya boleh dikata prestasi Persiraja terbilang stabil, pada kompetisi 94/95 dimana terjadi merger klub Galatama dan Perserikatan yang kemudian dikenal dengan nama Liga Indonesia Persiraja berada di peringkat 6 klasemen wilayah barat yang dihuni 17 tim. Pada saat itu publik bola Lampineung disugukan pertandingan menarik dengan klub klub papan atas Indonesia yang bertabur bintang. Sebut saja Peri sandria, top skorer dengan torehan 33 gol dari Bandung Raya pernah merasakan kegagahan Lampineung setelah ditekuk 1 – 0. Bukan itu saja tim sekelas Pelita Jaya dan Persib Bandung tak berdaya setelah kalah masing masing dengan skor 2 – 1 untuk Pelita dan 1 – 0 untuk Persib di Stadion Lampineung.

Pada masa pertengahan 90an eksistensi Persiraja terus terjaga, tim Laskar Rencong stabil dengan selalu berada pada papan tengah klasemen barat. Magis Lampineung turut memabantu mental pemain ketika bermain di kandang. Sebutan jago kandang tabal di tim Persiraja. Betapa tidak Persiraja hampir tak pernah kalah selama beberapa musim ketika bermain di kandang. Walaupun ketika bermain di luar kandang persiraja justru akrab dengan kekalahan.
Kesempatan untuk mengukir prestasi lebih tinggi datang lagi di musim 96/97. Bersama Persebaya, Bandung Raya dan Arema Persiraja lolos ke babak 12 besar mewakili wilayah barat. Saat itu kompetisi Liga Indonesia dipecah menjadi 3 wilayah masing masing barat, tengan dan timur, hal ini untuk menyiasati kemampuan keuangan klub mengingat jarak tempuh antar kota di Indonesia yang tergolong jauh dan memerlukan biaya sangat besar.

Tergabung di Group A, Persiraja gagal lolos ke semifinal setelah hanya berada di peringkat tiga klasemen hasil dari dua kali kalah dan sekali menang. Kemenangan 2 -1 atas Gelora Dewata tak berarti apa apa setalah Persiraja lagi lagi menderita kekalahan besar, dihajar Mitra Surabaya dan Persebaya dengan skor telak masing masing 4 – 1.

Protes atas kepemimpinan wasit menjadi catatan penting dalam sejarah kompetisi di Nusantara. Wasit yang selalu dianggap berpihak tuan rumah membuat banyak tim tamu gerah, untuk memperbaiki citra kompetisi akhirnya dalam laga final PSSI memutuskan menggunakan wasit asing dalam pertandingan antara Persebaya melawan Bandung Raya yang berakhir dengan kemenangan Aji Santoso, Jakcsen F Tiago dan kawan kawan atas Bandung Raya dengan skor 3 – 1.

Musim berikutnya 97/98 Persiraja kembali lolos ke putaran 12 besar. Namun akibat huru hara politik 1998 kompetisi terhenti. Petaka dimulai di musim kompetisi 98/99. Kekuatan Persiraja seakan sirna, Irwansyah top skorer Persiraja tak bisa berbuat banyak. Persiraja tertahan di posisi enam dari enam tim yang menghuni klasemen wilayah barat. Beruntung Persiraja yang diharuskan mengikuti babak Play off untuk bertahan di Divisi Utama selamat dari degradasi setelah menghajar Persita Tangerang 3 -1.

Petaka sesungguhnya terjadi pada musim 1999/2000, skuad yang antara lain diisi Irwansyah, Yourdi Kartika, Ali Shaha Gift dan Essama Raymond resmi terdegradasi setelah menempati peringkat 12 dari 14 tim wilayah barat. Bahkan 13 Juni 2000 peristiwa memalukan mencoreng tabal jago kandang, Persiraja dipermak 1 -5 oleh Persija di depan publiknya sendiri. Ebanda Timothe, Luciano Leandro dan Bambang Pamungkas pesta gol di gawang Persiraja. Di musim ini pula dalam status tuan rumah Persiraja dihajar Persikota 1 -3.

Berbagai usaha untuk kembali mengangkat Persiraja ke kasta teratas sepakbola Indonesia selalu gagal, beberapa kali lolos ke fase selanjutnya di Divisi Satu selalu berakhir dengan kegagalan, apalagi akibat konflik yang melanda Aceh dan Status Darurat Militer yang tidak memungkinkan menggelar pertandingan membuat Persiraja harus memindahkan home base ke Medan.

Duka cita mendalam akibat musibah tsunami pada Desember 2004 membuat langkah Persiraja terhenti. Sejumlah pemain utama Persiraja wafat dalam peristiwa memilukan tersebut. Saat itu persiraja tengah mengalami masa masa sulit dalam mengarungi kompetisi, berada pada posisi buncit membuat persiraja harusnya degradasi ke divisi dua, namun PSSI memberikan dispensasi untuk tidak memberikan sanksi degradasi bagi Persiraja.

Bersama PSSB BIreuen Persiraja kembali menapak di kancah tertinggi kompetisi nasional Liga Indonesia Divisi Utama. Tergabung di Group B babak 8 besar DIvisi Satu Persiraja yang bermain di Solo finish di urutan kedua setelah Persis Solo. Alvin Kie dan Antonio Teles adalah duo asing andalan Persiraja yang pada musim ini.

Pada 2007 PSSI mereformasi sistem kompetisi di Indonesia, dimana akan diadakan sistem kompetisi single group untuk level teratas jenjang kompetisi di Indonesia yang dinamakan Liga Super Indonesia. Kontestan Liga Super Indonesia diambil dari peringkat 1 hingga 9 group barat dan timur. Kebijakan ini sebenarnya ikut menyelamatkan Persiraja dan PSSB yang sebenarnya berada di lembah dasar klasemen group barat. Dengan digelarnya Liga Super Indonesia maka secara otomatis Liga Divisi Utama turun menjadi kompetisi kasta kedua dalam jenjang kompetisi nasional. Susunan secara hierarkhis dari atas ke bawah adalah Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama, Divisi I, Divisi II dan yang paling rendah adalah Divisi III.

Pada musim 2008 dan 2009 Persiraja bersama PSSB Bireun dan PSAP Sigli berjuang untuk bisa masuk empat besar klasemen group untuk memudahkan langkah ke jenjang LSI, namun justru prestasi Persiraja dan dua tim Aceh lainnya belum menunjukkan trend positif dalam performa permainan. PSAP dan PSSB bahkan hanya berkutat di papan bawah dan berjuang untuk menghindari degradasi.

Angin segar persepakbolaan Aceh mulai berhembus pada musim 2010/2011. Empat tim yang ikut serta di Divisi Utama berasal dari Aceh, Persiraja, PSAP, PSSB dan PSLS Lhokseumawe ikut bertarung grup I. Dua tim Aceh bahkan lolos ke babak 8 besar yaitu PSAP dan Persiraja. Sementara PSSB Bireuen dipastikan terlempar ke Divisi I karena tak mampu bangkit dari zona Degradasi.

Akankah Persiraja kembali bisa menapaki altar kompetisi kelas satu di negeri ini Liga Super Indonesia (LSI) ? tinggal satu langkah lagi, jika berhasil menang di pertandingan semifinal yang digelar pada 22 Mei mendatang maka dipastikan tiket ke ISL sudah ditangan, jika kalah Persiraja harus bertarung untuk memperebutkan juara tiga untuk dapat lolos ke ISL. Jikapun kembali kalah maka Persiraja harus menjalani tarung Play Off dengan peringkat 15 ISL. Jika menang berarti lolos ke ISL dan jika kalah nasib kembali untuk berjuang di Divisi Utama kembali.

PSAP sendiri sudah memastikan diri untuk kembali berlaga di Divisi Utama setelah gagal lolos dari fase group babak 8 besar yang diadakan di Kutai, Kalimantan. Tim asuhan Anwar harus bersabar untuk kembali berjuang di musim berikutnya guna lolos ke babak 8 besar Divisi Utama.

Kita tunggu saja kiprah Persiraja di ISL..semoga....

25 September 2010

medis kapitalis

beberapa mata menatap malas ke arah tv yang menayangkan sinetron pada layar tv yang digantung di dinding. tampak dua orang ibu lagi asik berbincang menunggu giliran dipanggil masuk ke ruang dokter. jejalan antrian pasien yang berobat meluber hingga ke ruang luar klinik yang berupa ruko yang juga menyediakan apotek dikawasan peunayong, banda aceh. di tempat yang dinamakan klinik praktek bersama dokter spesialis ini terdapat beberapa dokter yang bekerja dalam ruangan praktek yang telah dipartisi.

asisten dokter lalu memanggil pasien untuk masuk ke ruang periksa, namun bukan satu nama, tapi tujuh nama sekaligus. tujuh pasien plus keluarga yang mendampingi berdesakan di ruang berukuran 5 x 4 meter persegi. ruangan ini terdiri dari 2 tempat tidur untuk pemeriksaan yang dipisah tirai kain putih. disinilah tempat pasien secara bergiliran diperiksa, segala keluhan penyakit pasien secara jelas akan disimak oleh orang orang yang berada di ruangan sempit tersebut.

dokter biasa datang ke praktek pukul enam sore, tiap harinya ia memeriksa 40 hingga 80an pasien. praktek biasa tutup jam 11 atau 12 malam. saya coba berhitung, jam praktek antara jam 6 sore hingga 11 malam adalah 5 jam. 5 jam apabila dikonversi ke menit menjadi 300 menit. lalu 300 menit kita bagi dengan rata rata pasien setiap malam yang kita asumsikan 50 orang, maka hasilnya adalah enam menit. Jadi, enam menit untuk setiap pasien yang diperiksa. Tak ada waktu banyak untuk konsultasi penyakit yang dialami pasien.

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan selama enam menit dari dokter ahli tersebut, pasien harus merogoh kocek sekitar 80 sampai 100 ribu rupiah. belum lagi untuk biaya menebus obat yang harganya bisa di atas 300 ribu rupiah. ini masih belum termasuk biaya untuk periksa darah atau terapi lain atas permintaan dokter.

pemandangan lain di klinik bersama dokter spesialis ini adalah sekelompok pria atau wanita berpakaian rapi sambil menenteng tas, persis seperti orang kantoran. mereka juga ikut menunggu giliran untuk dapat bertemu dengan dokter, kadang disela sela pasien yang dipanggil masuk mereka menyelinap untuk mencuri waktu agar bisa bertemu dokter. Sekelompok orang ini di kenal dengan istilah rep. mereka bekerja untuk perusahaan besar farmasi, tugas mereka sebagai sales penjualan obat, tujuannya mereka mempromosikan obat dari perusahaan tempat mereka bekerja, agar dokter mau mengeluarkan resep untuk obat yang dipromosikan.

atas kerjasama yang baik ini dokter mendapatkan imbalan. perusahaan besar farmasi selalu menyediakan fee yang menggiurkan bagi dokter yang banyak mengeluarkan obat dari perusahaan bersangkutan. informasi dari rekan saya yang dokter, fee dari obat yang didapat dokter nilainya bisa diatas 100 juta rupiah per bulan. belum lagi bonus seperti mobil atau keliling ke luar negeri bila dokter makin ‘berprestasi’ dalam urusan dagang obat ini. untuk bonus biasa didapat per enam bulan atau sekali dalam setahun.

ternyata, walau punya duit, pasien belum tentu bisa mendapat pelayanan kesehatan yang memuaskan. 80 hingga 100 ribu uang yang dikeluarkan oleh pasien belum impas dengan pelayanan yang didapat, mulai dari fasilitas ruang periksa hingga informasi yang semestinya didapat pasien. Bayangkan, bagaimana mau mendapatkan informasi yang jelas tentang penyakit yang diderita padahal hanya ditangani selama 6 menit ! . kenyataan dalam gambaran diatas adalah realitas kehidupan pekerja medik di indonesia.

pedoman pelaksanaan kode etik kedokteran mengamanahkan tempat praktek yang aman dan tenang. Kenyamanan dapat membantu pasien sebagai sugesti bagi penyembuhan penyakit. namun alih alih mendapatkan kenyamanan, pasien justru khawatir kalau penyakitnya diketahui orang ketika diperiksa bersamaan. Padahal jelas informasi kesehatan sifatnya sangat confidential dan itu diatur dalam undang undang praktek kedokteran. Mungkin kita maklum kalau pelayanan seperti itu didapat di puskesmas atau rumah sakit pemerintah, maklum, indonesia. namun ini adalah pelayanan non pemerintah dimana pasien harus bayar mahal untuk tujuan mendapatkan kenyamanan ketimbang mereka ke puskesmas atau rumah sakit pemerintah.

yang lebih menyakitkan adalah sebagian dokter ahli disekolahkan dengan duit rakyat, namun ternyata setelah rakyat membayar mahal mereka harus kecewa. juga terjadi penumpukan jumlah dokter spesialis di kota kota utama, sementara di daerah pelosok yang agak jauh dari pusat kota dokter spesialis jadi barang langka.

Seorang dokter dalam setiap praktek medis harus memberikan pelayanan yang kompeten dengan memperhatikan faktor etis dan moral. penyelenggaraan pelayanan medis berbeda dengan pelayanan bisnis jasa pada umumnya. dalam pelayanan medis laba bukan faktor determinan, tapi pelayanan medis diarahkan untuk memberikan pelayanan yang optimal terhadap kebutuhan masyarakat akan sehat. jadi, ada faktor tanggung jawab sosial ketika seorang dokter dilantik menjadi bagian korps medik.

tentu saja segala sesuatu mengenai uang jasa sama sekali tidak mutlak sifatnya. Dokter harus mempertimbangkan kemampuan keuangan pasien yang kurang atau tidak mampu, dibebaskan sebagain atau seluruhnya dari pembayaran. Dalam hal tersebut, ikutilah perasaan kemanusiaan. Janganlah menuntut imbalan jasa yang lebih besar dari pada yang disanggupi pasien karena keuntungan dari penderitaan orang lain.” (penjelasan dan pedoman kode etik kedokteran)

persekongkolan perusahaan besar farmasi (pbf) dan dokter juga perlu dibongkar. Bukankah pemerintah menyediakan merk obat generik yang disubsidi pemerintah dalam rangka menyediakan obat murah. Hubungan antara dokter dan pbf telah secara jelas merugikan pasien. Pasien hanya menjadi korban dari permainan bisnis obat. Demi mengejar target penjualan dan iming iming bonus, hanya kurang dari 6 menit dokter menulis obat dalam secarik kertas resep dengan motivasi rupiah. dokter tidak mengkampanyekan obat generic, jelas karena mereka tak mendapat laba dari obat jenis generic.

persekongkolan inilah yang disebut mafia kesehatan, sama ganasnya dengan mafia peradilan, sama sama mempertaruhkan nasib orang lain. idak hanya persekongkolan dalam hal obat, tapi juga persekongkolan dengan pihak rumah sakit. mereka (dokter) lebih memilih mengunjungi pasien di rumah sakit swasta ketimbang rumah sakit pemerintah, alasannya jelas karena insentif yang disediakan rs swasta lebih menggiurkan.

hingga kini pemerintah belum membuat aturan dokter swasta dan pemerintah. Sehingga sejumlah dokter pns bebas buka praktek swasta, jumlah dokter yang masih kurang jadi alasan pemerintah untuk tidak memisahkan dokter pemerintah dan swasta. padahal di beberapa kota terjadi penumpukan jumlah dokter dengan angka yang signifakan dibanding di desa.

seorang pasien ibu muda menawarkan solusi terbaik, segera pesan tiket dan dapatkan alamat rumah sakit di kuala lumpur, penang atau singapura. karena hanya disana pasien akan dihargai hak asasinya.

23 September 2010

seruan untuk anassi_ (mengapa harus rhoma)


hei anassi_, jangan pernah meremehkan selera musikku.

sejak sd aku mulai kenal bad English, bad company, tommy page, bobby brown, vince gil, simply red, al jarreau, tatsuro yamashita, george duke, van halen dan banyak nama musisi ternama era 80 n 90s yang kudapat dari tumpukan kaset dalam lemari abang abangku. sederet musisi Indonesia juga aku tau betul saat itu. krakatau, elfas secioria, emerald, god bless dan entah siapa siapa lagi. yang jelas itu adalah awal dimana aku jadi pecinta music 80s, sampai sekarang.

aku juga suka jazz, musik yang dianggap setingkat dengan surga firdaus dalam urutan kasta surga. kenapa aku suka musik 80s ?, karena perkembangan musik 80s sangat dipengaruhi oleh karakter pop jazz yang lagi in pada masa itu. apalagi di indonesia, coba simak, sebagian besar lagu pop saat itu terinfluence musik jazz. pop jazz berperan besar dalam perkembangan musik indonesia hingga di pertengahan 90s. atas alasan ini maka cukup dalil untuk mendeclare bahwa selera musikku ‘berkelas’.

lalu, kenapa aku tergila gila bang haji rhoma irama?

my hat rises high untuk rhoma irama. Era musik akhir 60s dikenal sebagai era rock paling berjaya, led zeppelin, black Sabbath, procol harum the beatles dan sederet nama besar lain adalah ikon kejayaan musik rock saat itu, hampir tak ada musik lain yang bisa menyaingi akbarnya musik rock. rock saat itu tidak hanya sekadar musik, tapi juga adalah tabuhan genderang perlawanan. flower generation adalah representasi dari perlawanan anti kemapanan yang saat itu dekat sekali dengan musik rock. Sejumlah gerakan perlawanan terjadi di berbagai negara, musik rock yang saat itu menjadi gaya hidup perlawanan generasi muda mengiringi langkah perubahan dunia.

gaungnya sampai ke indonesia, muncul beberapa nama group band rock legendaries. god bless dan aka, ucok aka sang vokalis bahkan sangat dikenal dengan aksi panggung gila gilaan. generasi rock indonesia mulai terbentuk, gaya hidup rock yang semau gue jadi acuan baru anak muda saat itu. seks bebas, alcohol, narkoba jadi satu paket dengan gaya hidup rock.

disaat yang sama, musik melayu sebagai musik asli indonesia berputar mencari panggung di tempat kumuh dan becek, orkes melayu atau disingkat om menjadi hiburan rakyat kelas bawah yang kampungan. om adalah representasi segmen bawah dan kampungan, musik nya pun tak tersentuh inovasi dan kreatifitas seperti halnya rock.

Ini dia waktu bagi sang hero, rhoma irama bersama soneta group secara cerdas mampu mengangkat om ke derajat yang lebih baik, om yang kemudian dikenal dengan dangdut mulai tersentuh inovasi. rhoma irama mampu menangkap perkembangan jaman dengan meformulasikan musik rock yang sedang booming saat itu dengan musik dangdut. maka berubahlah wajah dangdut, hentakan gitar elektrik yang kasar jadi gaya soneta di atas panggung. gaya panggung disesuaikan dengan gaya rock, rhoma irama pun berambut gondrong, sama seperti penampilan gahar musisi rock lain.

oleh rhoma irama ini disebut revolusi dangdut, dan berhasil sukses. kompas beberapa hari lalu dalam wawancara denga rhoma irama sempat mengutip istilah ‘dangdut tai anjing’ dan ‘rock terompet setan’, istilah ini beken saat soneta sering terlibat bentrok dengan kekuatan rock. ini setidaknya menunjukkan bahwa musik rock mulai terancam dengan kehadiran dangdut ala rhoma irama.

rhoma irama menjadi seorang inovator yang baik dan mampu meracik dangdut dalam kemasan rock yang lagi top. tidak hanya musik, bahkan penampilan panggung juga diubah. dan ternyata improvisasi ini mampu mempengaruhi psikologis pendengar yang lagi gila rock. tidak hanya dengan musik rock, rhoma bahkan ikut berimprovisasi dalam warna musik india, pop dan orkestra. dangdut hadir dalam aransemen yang berbeda. dan rhoma adalah sang pionir. walaupun tentu tidak mudah pada awalnya, karena harus mengubah citra dangdut yang terlalu rendah derajatnya. hingga dangdut menjadi wajah Indonesia, dan rhoma irama adalah ikonnya.

bandingkan dengan musisi rock lain yang pada saat itu hanya menjadi followers. membuat musik rock dengan lirik dan aroma Indonesia membuat mereka lebih mudah diterima karena memang saat itu atmosfer gila rock sedang melanda indonesia. Mereka memanfaatkan ketenaran musisi luar lalu menularkannya pada pendegar indonesia melalui komposisi lagu yang mereka ciptakan. urusan gaya panggung, mereka secara jelas berkiblat rock barat. nama mereka pun lebih mudah melambung.

hal lain yang menarik dari rhoma irama adalah musik yang peka social. lagu lagunya berbicara banyak tentang kritik social, disamping juga kental dengan nuansa dakwah. kekompakan tim soneta juga boleh diberi nilai plus. coba lihat bapak botak yang meniup suling, sampai sekarang bapak yang satu ini tetap setia dengan suling andalannya.

rhoma irama lebih dari sekedar penyanyi dangdut, tapi adalah ruas utama dalam peta jalan musik modern indonesia. dangdut sebagai musik asli Indonesia punya wajah dan karakter yang kuat dengan sentuhan inovasi bang haji. maka, saya memutuskan untuk berlangganan nsp rhoma irama sebagai pengakuan atas prestasi besar di dunia musik. soal perempuan, ssstt, kita lagi ngomongin musik bukan gossip selingkuhan.

8 Januari 2010

pahlawan


pahlawan, berasal dari kata sanskerta, diambil dari kata phala-wan. phala bermakna buah, dengan demikian pahlawan bermaksud untuk mengambarkan seseorang yang mampu menghasilkan buah yang baik bagi orang sekitar, agama, bangsa dan negara.
menurut kamus besar bahasa indonesia , pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. disini pahlawan berarti seseorang yang berani untuk berkorban demi membela kebenaran.

dalam buku seven heroes : tujuh pahlawan pilihan “kick andy”, ada nama “mama putih”, seorang suster jerman bernama asli gissela borrowska yang mengabdikan hidupnya untuk penderita kusta.

juga terdapat nama suster rabiah, perempuan yang rela mengarung garangnya samudra demi mengunjungi pasiennya di pulau terpencil disekitar laut flores. perempuan ini kemudian lebih dikenal dengan nama “suster apung”. dalam buku ini imam prasodjo menyebut mereka sebagai orang abnormal.

sebenarnya mereka bisa untuk hidup enak tanpa harus bersusah payah, tapi mereka lebih memilih mengabdikan hidupnya untuk kepentingan kemanusiaan. keinginan yang kuat untuk mengabdi membuat mereka mampu menyingkirkan kenyamanan hidup pribadi seperti orang lain yang menikmati hidup secara normal. atas pengabdian yang luar biasa tersebut gelar pahlawan layak disandang mereka, setidaknya begitulah penilaian kick andy.

dalam sistem ketatanegaraan indonesia, pengertian pahlawan diatur dalam undang-undang no 20 tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan. menurut undang-undang ini pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara indonesia yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah negara kesatuan republik indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara republik indonesia.

menurut ketentuan yang berlaku dalam undang-undang ini, seseorang dapat diberikan gelar pahlawan apabila memenuhi persyaratan khusus dan umum. syarat umumnya, seorang calon pahlawan haruslah warga negara indonesia (wni) atau seseorang yang berjuang di wilayah negara kesatuan indonesia (nkri) yang juga memiliki integritas moral dan keteladanan.

calon pahlawan juga harus setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara, berkelakuan baik, dan tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan atau diancam pidana penjara di atas lima tahun.

adapun syarat khusus yang harus dipenuhi calon pahlawan adalah selama masa hidupnya, dia pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

selain itu, dia pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara serta pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa

mengamati ramainya usulan memberikan gelar pahlawan bagi abdurrahman wahid atau lebih akrab dikenal gus dur presiden keempat Indonesia membuat komentar yang berbeda beda di masyarakat. habibie dalam talk show mata najwa di metro tv, berkomentar ketika ditanya masalah usulan mengangkat gus dur menjadi pahlawan, ia tidak secara tegas menolak, tapi menurutnya nanti akan banyak mantan presiden menjadi pahlawan.

dipihak lain partai golkar juga meminta pemerintah memberikan gelar pahlawan bagi pak harto, andai gus dur nanti dianugerahi gelar bergensi tersebut.

gus dur adalah fenomena pemimpin kontroversial yang punya akar kuat di masyarakat, gus dur juga berjasa meletakkan dasar demokrasi dan keterbukaan setelah era orde baru. banyak hal yang telah dilakukan oleh darah biru nu ini, kiprahnya membangun konsep pluralisme di Indonesia membuat ia dekat dengan kalangan lintas agama. atas dasar baktinya pada negara banyak pihak berpendapat gus dur layak disebut pahlawan. Sebuah gelar paling tinggi di negara kita.

sedangkan dengan pak harto, penguasa selama 32 tahun ini telah melakukan pengabdian yang “luar biasa”, bapak pembangunan ini membangun Indonesia dari keterpurukan menjadi sebuah kekuatan baru asia. pengabdiannya pun tidak bisa diremehkan, hingga usia senjapun pak harto masih “bersedia “ mengabdi buat negara sebelum akhirnya dilengserkan. baktinya pun dianggap sangat layak memenuhi syarat khusus yang diatur dalam undang-undang untuk diberi gelar pahlawan nasional.

pahlawan adalah sosok yang menjadi teladan, dan seharusnya tidak pernah melakukan tindakan tercela. gus dur misalnya, pernah mengeluarkan dekrit yang menurut konstitusi itu adalah cela hokum untuk mempertahankan kekuasaan secara inskonstitusional. dia juga dianggap ikut bertanggung jawab atas skandal dana bantuan sultan brunei, itu yang akhirnya membuat dia diimpeach oleh parlemen.

pak harto, tentu punya segudang cela, apakah celanya lebih banyak dari jasanya ? anda tentu tahu benar apa yang dilakukan bapak pembangunan ini. membangun kekuatan negara dengan dasar yang rapuh, pondasin ya utang, temboknya korupsi, atapnya kolusi, lantainya nepotisme. belum lagi ribuan nyawa meregang demi memperkuat tekadnya untuk meninggal landaskan Indonesia tercinta.

atas dasar tindakan tersebut tentu agak sedikit berat untuk member anugerah pahlawan bagi tokoh yang lebih dikenal karena kontroversialnya keitmbang jasa pada negara. memang mereka punya jasa yang besar bagi negara ini, tapi itu lebih karena posisi mereka pada saat itu memang mengharuskan melakukan itu, mereka presiden yang dituntut untuk membangun negara, dan mensejahterkan rakyat. dan itu jadi bagian dari tugas, bukan sesuatu yang dilakukan diluar konteks tugas.

dan terlebih cita-cita bangsa untuk dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat belum mampu mereka wujudkan semasa mereka berkuasa. jadi prestasi yang pernah mereka catat adalah sesuatu yang belum dibangun secara kuat dalam sebuah sistem yang mampu mengarahkan negara ini menuju sejahtera.

gus dur misalnya, pernah membuka kran bagi warga tionghoa untuk melakukan ritual ibadahnya secara terbuka, dan mengakui konghucu sebagai agama yang bisa ditulis di ktp. ini tentu adalah bagian yang harus dilakukan negara kita untuk disebut demokratis. apalagi pasca orde baru sudah seharusnya pemimpin berikutnya membangun negara atas landasan demokrasi.

untuk urusan mensejahterakan rakyat tidak ada yang terlalu menonjol. kebijakannya belum berpengaruh banyak untuk mambuat rakyat di negeri ini sejahtera. kinerjanya menangani kasus aceh juga dapat dikata tidak berhasil, malah mengundang berbagai reaksi keras masyarakat atas komentarnya tentang aceh.

pak harto apalagi, kesejahteraan hanya dinikmati oleh teman dekat, rakyat hanya kebagian sisa-sisa nya saja. kebijakan militeristik membuat rakyat patuh dalam ancaman negara. Ada yang bilang bahwa kita patut berterima kasih atas pembangunan yang telah dilakukan pak harto, tapi saya yakin bahwa seandainya bukan pak harto presiden selama 30 tahun pasti indonesia sudah jauh lebih maju.

bandingkan dengan nama nama yang disebut dalam seven heroes diatas, yang mereka lakukan adalah sesuatu yang bukan tugas dan tanggung jawab mereka. mereka rela melepas hak mereka untuk hidup enak, dan melakukan secara sungguh-sungguh sesuatu yang bukan tanggung jawab mereka.

penghormatan yang terlalu berlebihan dan terkesan pengkultusan adalah budaya lama yang menurut saya menghambat indonesia untuk maju. Kenapa selalu harus ada tokoh yang dipuja puji secara berlebihan, sementara banyak orang yang non tokoh mengabdikan dirinya buat bangsa ini hidup dengan keadaan yang memprihatinkan.

sebaiknya kita semua berkaca pada orang-orang yang selama ini telah dengan tulus mengabdikan diri mereka untuk orang banyak, mereka tak pernah minta dikenal, dan mereka tak pernah butuh gelar apapun.